Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Wajib Tau! 10 Tips Belajar Analisa Fundamental Saham

tips belajar fundamental saham

Selalu ada kali pertama untuk seseorang melakukan sesuatu, termasuk dalam berinvestasi saham. Namun, tidak semua kali pertama dapat dilakukan tanpa persiapan apa pun. Dalam investasi saham yang mempunyai risiko tinggi khususnya, kamu perlu mempersiapkan beberapa hal — belajar fundamental saham salah satunya.

Analisa ini merupakan teknik yang digunakan para investor untuk mengetahui emiten sehingga membantu mereka dalam membuat keputusan untuk menjual atau membeli suatu saham. Dengan begitu, mereka dapat menekan risiko kerugian dan mendapat profit optimal.

Belajar fundamental saham memang bukanlah hal yang mudah. Kendati begitu, hal ini tidak sebaiknya menjadi alasan buatmu menunda untuk mempelajarinya karena ingin segera memulai perjalanan investasi saham. Sebagai panduan, berikut adalah tips belajar fundamental saham yang bisa kamu lakukan.

1. Menguasai Laporan Keuangan

Laporan keuangan ibarat kitab suci dalam analisa fundamental saham. Untuk mengetahui dengan baik kondisi dan proyeksi tempatmu meletakkan sebagian aset, mulailah dengan mempelajari laporan keuangan perusahaan tersebut.

Tentunya, kamu akan lebih mudah mempelajari laporan keuangan apabila memahami bisnis dari perusahaan tersebut. Jika perusahaan incaranmu memang berbeda dari bidang yang kamu kuasai, tak ada salahnya untuk memperluas wawasan dengan mencari referensi valid dan kredibel lain.

Berdasarkan analisa laporan keuangan, berikut adalah beberapa indikator fundamental rasio yang lazim dipakai untuk melakukan evaluasi terhadap perusahaan tersebut.

  • ROE (Return of Equity) :  ukuran profitabilitas perusahaan berupa return dan laba yang dihasilkan dibandingkan ekuitas. Makin tinggi nilai ROE, makin baik.
  • EPS (Earning per Share) : nilai profit per saham yang dihasilkan perusahaan dan digunakan dalam menentukan PER (Price to Earning Ratio). Makin tinggi nilai EPS, makin baik.
  • Asset dan Liability : jumlah aset yang dimiliki berikut performanya dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan (produktivitas) serta bagaimana perusahaan melakukan pembiayaan atas aset tersebut.
  • Utang Bank : jumlah atau besarnya utang perusahaan terhadap bank serta kemampuan perusahaan untuk membayar bunga utang dengan tidak memberatkan keuangan perusahaan.
  • Analisa Cash Flow : kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas.

2. Menyiapkan Margin of Safety (MOS)

Benjamin Graham, penulis buku The Intelligent Investor sekaligus inspirasi Warren Buffett, adalah orang yang memperkenalkan konsep ini. Singkatnya, MOS adalah membuat prediksi dengan buffer untuk mengantisipasi ketidakpastian di masa depan.

Seperti contoh, acuan harga wajar yang kamu peroleh adalah Rp3.000,00. Berdasarkan analisa fundamental, targetmu bukanlah Rp3.000,00 tersebut, melainkan 30 sampai 40 persen dari angka itu, yakni Rp900,00 sampai Rp1.200,00.

Tidak ada acuan yang pasti mengenai besarnya persentase MOS. Kamu bisa menetapkannya sendiri sesuai keyakinan atas analisa yang dilakukan.

3. Menentukan Time Frame 

Menentukan time frame dalam berinvestasi untuk belajar fundamental saham

Masih dari Benjamin Graham, seorang investor perlu menentukan time frame-nya dalam berinvestasi. Untuk jangka pendek, pasar adalah seperti mesin voting, sedangkan untuk jangka panjang, pasar adalah seperti timbangan. Apa maksudnya?

Apabila kamu menggunakan analisa fundamental untuk keperluan investasi saham jangka panjang, maka pengaruhnya akan relatif minor. Adapun faktor yang memiliki pengaruh lebih besar dalam investasi yang kamu lakukan adalah sentimen pasar. 

Maka dari itu, analisa fundamental lebih cocok digunakan jika kamu bermaksud untuk melakukan investasi dalam jangka panjang atau setidaknya lebih dari satu tahun.

4. Mewaspadai PER Murah

PER adalah gambaran tentang perbandingan harga saham perusahaan dengan keuntungan yang dihasilkan. Memahami PER akan membantumu dalam membuat prediksi saham sebuah perusahaan di masa mendatang, apakah cukup menguntungkan atau sebaliknya.

PER juga akan membantumu melakukan keputusan berinvestasi lebih baik karena tak perlu berspekulasi. Bahkan lebih dari itu, angka perbandingan ini juga akan membantumu mengetahui nilai investasi yang dilakukan.

Walau demikian, PER yang murah atau mahal tidak berarti menyatakan kualitas. Oleh sebab itu, kamu tetap harus melihat kualitas dalam aspek yang lebih luas dan komprehensif mengenai prospek saham dengan PER yang murah.

5. Menerapkan Asumsi Proyeksi Moderat

Tips belajar analisis fundamental saham berikutnya adalah menggunakan asumsi proyeksi moderat. Biar bagaimanapun, tidak ada yang dapat menebak masa depan. Analisis fundamental pun pada dasarnya hanya berusaha memprediksi masa depan, tetapi menggunakan basis data.

Maka dari itu, kamu akan menggunakan berbagai asumsi seperti asumsi risiko, pertumbuhan, bahkan inflasi saat membaca analisa fundamental. Guna menghindari proyeksi pertumbuhan dengan angka terlalu tinggi, kamu bisa menggunakan asumsi proyeksi moderat.

6. Pembagian Dividen

Pembagian dividen perusahaan kepada pemegang saham

Dividen adalah pembagian keuntungan yang dibayarkan secara tunai dari perusahaan kepada pemegang saham yang telah disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 

Pembagian dividen merupakan salah satu indikasi bahwa perusahaan tersebut sehat dan memiliki cash-flow yang kuat. Pasalnya, perusahaan yang mencatatkan laba tidak selalu berarti memiliki cash-flow yang sehat.

7. Menggunakan Sumber Informasi Kredibel dan Valid

Keabsahan informasi mengenai saham, kinerja keuangan emiten, dan lain-lain adalah faktor krusial dalam melakukan analisa fundamental. Pasalnya, hingga sekarang, masih banyak investor terutama pemula yang mengambil keputusan investasinya hanya berdasarkan kabar burung.


Guna memperoleh informasi yang valid, kamu bisa menggunakan data dari situs Bursa Efek Indonesia (BEI) maupun situs perusahaan itu sendiri. Beberapa informasi yang akan kamu butuhkan adalah laporan keuangan, laporan tahunan, prospektus, laporan keterbukaan informasi perusahaan, dan public expose.

8. Manfaatkan Stock Screener

Ada ratusan saham yang tersedia di IDX. Menganalisis satu per satu secara mendalam masing-masing saham tersebut hanya akan membuatmu pusing dan memakan waktu yang sangat lama.


Gunakan stock screener sebagai solusinya. Tool ini disediakan oleh para broker saham untuk membantumu menyeleksi saham berdasarkan kriteria yang kamu tentukan sendiri, seperti dividen, market cap, kinerja keuangan, hingga analisa teknikal.

9. Memilih Perusahaan yang Bagus

memilih perusahaan aman dan terpercaya

Daripada membuang lebih banyak waktu dan energi, pilihlah perusahaan yang memang bagus dan memiliki prospek aspek. Warren Buffett pun menyarankan untuk menanamkan saham pada perusahaan yang membuatmu nyaman selama 20 tahun, 30 tahun, atau bahkan seumur hidup.

Kamu bisa menggunakan kinerja masa lalu perusahaan untuk menentukan apakah perusahaan tersebut berpotensi bagus atau tidak. Seperti yang disebutkan sebelumnya, akan lebih bagus jika kamu juga memahami bisnis perusahaan tersebut. Namun kalaupun tidak, kamu selalu bisa mempelajarinya.

Baca juga: 8 Tips Memilih Perusahaan Sekuritas Yang Baik dan Aman

10. Menyiapkan Mental

Saham adalah dunia yang sangat dinamis. Alih-alih mempelajari analisa fundamental saham, menerapkan analisa fundamental tersebut di dalam pasar yang senantiasa bergejolak adalah tantangan sebenarnya.

Satu kutipan populer lainnya dari Warren Buffet adalah,

Be fearful when others are greedy and greedy when others are fearful

Hal serupa juga pernah diucapkan oleh Lo Khong Hong,

Invest in bad times. Sell in good times, and you will get rich

Keduanya menyarankanmu memilih saham yang harganya sedang hancur. Alasannya adalah karena saat itulah harga saham sedang murah-murahnya. Kalimat ini memang terkesan mudah dilakukan, tetapi dalam eksekusinya, kamu memerlukan mental yang kuat.Itulah beberapa tips belajar fundamental saham. Semoga membantu!

Leave a comment

© 2024 Purobo. All Rights Reserved.