Kenapa uang cepat habis? Ini merupakan pertanyaan yang menarik untuk dijawab, terutama bagi kamu yang ingin melek finansial. Mengutip dari tirto.id, hasil survei yang dilakukan oleh perusahaan Luno yang bekerjasama dengan Dalia Research pada Juli 2019 lalu menunjukkan bahwa 69 persen dari generasi milenial Indonesia tidak mempunyai strategi investasi.
Survei bertajuk “The Future of Money” itu juga mengungkap bahwa 44 persen milenial di tanah air cuma berinvestasi sekali dalam satu atau dua tahun. Mirisnya lagi, sebanyak 20 persen di antaranya justru tidak melakukannya sama sekali.
Sejalan dengan hasil survei tersebut, riset yang dilakukan oleh Go Banking Rates US, juga menemukan bahwa generasi milenial cenderung lebih boros dan susah menabung. Menurut survei GOBankingRates’ 2017 Savings, misalnya, 41% milenial ditemukan tidak mempunyai tabungan sama sekali sehingga hidup mereka cuma bergantung pada penghasilan saja.
Berdasarkan beberapa riset tersebut, tidak mengherankan jika kaum milenial dan generasi Z disebut bakal menghadapi risiko finansial yang lebih besar di masa mendatang. Semua itu diakibatkan oleh cara pengelolaan keuangan mereka yang kurang sehat atau cenderung boros. Mereka tidak mengetahui pentingnya investasi sejak dini dan hanya menghabiskan uang untuk kepuasannya.
Tentunya, jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya, yakni baby boomers dan generasi X, ada perbedaan karakteristik dan gaya hidup yang mencolok dengan kaum milenial. Bila generasi milenial dan gen Z tergolong lebih dinamis, kreatif, melek teknologi, narsistik, dan pragmatis, baby boomers dan gen X relatif lebih idealis, individual, workaholic, dan konservatif, khususnya dalam hal pengelolaan keuangan.
Oleh karena itu, mari gali lebih jauh tentang berbagai alasan kenapa uang cepat habis. Dengan demikian, kamu pun bisa lebih memaksimalkan penghasilanmu untuk keperluan investasi.
1. Tidak Membuat Perencanaan Keuangan
Tanpa adanya perencanaan keuangan yang matang, kamu tidak akan mengetahui prioritas kebutuhanmu. Alhasil, kamu pun akan mengeluarkan uang secara sembarangan. Karena itu, cobalah terapkan metode budgeting, seperti misalnya strategi 80/20; 80% pendapatan digunakan untuk kebutuhan atau keinginan, sementara 20% sisanya ditabung.
2. Suka Membeli Barang yang Tidak Dibutuhkan
Alasan kenapa uang cepat habis lainnya yang sering tidak disadari adalah kebiasaan membeli barang yang tidak diperlukan. Entah itu karena tergiur promo diskon yang tinggi atau sering berpikir bahwa hidup cuma sekali, orang akhirnya tidak pikir panjang saat membeli sesuatu. Padahal, ada hal-hal lain yang perlu diprioritaskan untuk kepentingan di masa mendatang.
3. Kebiasaan Jajan dan Makan di Luar
Bukan berarti jajan atau makan di luar itu tidak boleh. Hanya saja, untuk menghemat pengeluaran, sebaiknya batasi kebiasaan jajan dan makan di luar rumah. Selain karena harga makanan di luar tentunya lebih mahal dibandingkan saat kamu memasak sendiri di rumah, kebiasaan itu juga mendorong kamu untuk membeli makanan secara berlebihan.
Karena tersedia banyak pilihan, kamu akan tergoda untuk membeli makanan secara berlebihan, yang pada akhirnya membuatmu membeli sesuatu yang sebetulnya tidak diperlukan.
4. Tidak Menyisihkan Uang untuk Menabung
Tidak menyisihkan penghasilan untuk ditabung juga membuat uang cepat habis. Hal ini karena kamu hanya akan mengandalkan pendapatan saja saat tiba-tiba ada kebutuhan mendesak. Itulah pentingnya menabung, sebab kebiasaan finansial tersebut dapat membantumu mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
5. Cicilan Lebih Banyak Daripada Penghasilan
Ada kalanya, saat ingin membeli sesuatu, dana yang dimiliki tidak mencukupi. Beberapa orang memilih jalan pintas dengan mengambil kredit atau pinjol. Bila tidak direm, kebiasaan ini tentunya akan menimbulkan beban finansial. Akibatnya, jika cicilan yang dimiliki ternyata lebih banyak daripada penghasilan yang didapat, itu akan membuatmu terus-menerus berjuang untuk membayar tagihan dan jadi sulit menabung.
Demikian beberapa alasan kenapa uang cepat habis dan tentunya itu bukan karena digondol tuyul, ya! Maka, solusi terbaik adalah mengatur keuangan kita dengan cara misalnya membuat perencanaan keuangan dan mulai berinvestasi untuk masa depan yang lebih baik.