Tak bisa disangkal bahwa moving average merupakan alat trading yang paling terkenal. Moving average akan sangat efektif jika kamu tahu cara terbaik untuk menggunakannya. Sayangnya, banyak trader yang melakukan kesalahan cara menggunakan moving average.
Apa itu moving average dan bagaimana cara menggunakannya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Memahami Moving Average
Salah satu cara mendapatkan profit, trading saham memang tak terlalu banyak memakan waktu dan energi. Hanya saja, kita memang harus pintar-pintar membaca kondisi saham. Salah langkah, bukan untung yang didapat tapi malah buntung. Tapi seperti halnya pekerjaan lain, trading juga bisa dilakukan dengan baik kalau kamu tahu caranya. Salah satunya dengan menggunakan moving average.
Moving average adalah alat analisis teknikal yang sederhana yang dihitung untuk mengidentifikasi arah tren saham atau untuk menentukan level support dan resistance. Moving average juga disebut sebagai pengikut tren karena didasarkan pada harga masa lalu.
Langkah-langkah Menggunakan Moving Average
Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang cara memiliki jenis dan panjang rata-rata dari moving average yang sempurna. Berikut 3 cara menggunakan moving average yang bisa kamu lakukan untuk membuat keputusan trading.
Langkah 1: Tentukan Pilihan antara EMA atau SMA
Ini adalah pertanyaan yang paling sering diajukan oleh para trader. Apakah mereka harus menggunakan EMA (Exponential Moving Average/Rata-rata Pergerakan Eksponensial) atau SMA (Smooth Moving Average/Rata-rata Pergerakan Sederhana/Smooth). Perbedaan di antara keduanya bisa jadi tidak dipahami dengan jelas. Tapi pilihan yang kamu ambil bisa berdampak besar pada perdagangan yang kamu lakukan. Ada beberapa poin penting yang harus kamu ketahui:
1. Perbedaan EMA dan SMA
Dari segi kecepatan, hanya satu hal yang membedakan EMA dengan SMA. EMA bergerak lebih cepat dan mengubah arahnya lebih awal dibanding SMA. Sementara EMA memberikan bobot lebih pada aksi harga terbaru. Artinya, ketika harga berubah, EMA akan mengenalinya lebih cepat dibanding SMA.
2. Kelebihan dan Kekurangan EMA dan SMA
Tidak ada yang lebih baik antara EMA dengan SMA. EMA memang beraksi cepat ketika terjadi perubahan harga. Tapi artinya, EMA juga lebih rentan ketika ada sinyal yang salah terlalu dini. Misalnya saja ketika harga kembali ke titik rendah selama reli, EMA akan segera turun dan menandai perubahan arah terlalu dini.
Di sisi lain, SMA bergerak jauh lebih lambat dan memungkinkan trader tetap berada dalam perdagangan lebih lama meski ada pergerakan harga jangka pendek yang cenderung tidak stabil. Tapi itu artinya, SMA akan membuat trading berjalan lebih lambat dibanding EMA.
3. Kembali ke Preferensi
Pada akhirnya, pemilihan moving average akan bergantung pada gaya trading kamu. EMA memberikanmu lebih banyak sinyal di awal. Tapi juga berpotensi memberikan sinyal palsu yang prematur. SMA lebih sedikit memberikan sinyal dan lebih lambat, tapi ini berisiko membuat kamu terlambat bergerak ketika kondisi pasar sedang tidak menentu. Beberapa swing trader memilih untuk menggunakan SMA karena memungkinkan mereka bertahan lebih lama dalam perdagangan.
Langkah 2: Tentukan Periode yang Terbaik
Setelah memilih jenis moving average mana yang akan digunakan, pertanyaan selanjutnya yang harus dijawab oleh para trader adalah pengaturan periode/period setting mana yang yang bisa memberikan sinyal terbaik?
Ada dua jawaban dari pertanyaan ini. Pertama, kamu harus menentukan apakah kamu termasuk swing atau day trader. Kedua, kamu harus tahu tentang tujuan dan alasan kenapa kamu menggunakan moving average.
1. Gunakan Moving Average yang Paling Populer
Indikator penting dalam memilih moving average adalah berpegang pada jenis yang paling umum. Ini memungkinkan kamu mendapatkan hasil terbaik. Moving average bisa berfungsi ketika banyak trader menggunakan dan bertindak sesuai sinyal yang ada. Jadi, pastikan kamu hanya menggunakan moving average yang paling populer.
2. Periode Moving Average Terbaik untuk Day Trader
Kalau kamu adalah day trader jangka pendek, kamu membutuhkan moving average yang beregerak cepat dan beraksi segera terhadap perubahan harga. Karena itulah, day trader disarankan untuk tetap menggunakan EMA. Adapun periode dan panjangnya adalah:
- Periode 9 atau 10. Sangat populer dan bergerak sangat cepat. Sering juga digunakan sebagai filter arah
- Periode 21. Moving average jangka menengah dan paling akurat. Bagus untuk kamu yang mengikuti tren
- Periode 50. Moving average jangka panjang dan paling cocok untuk mengidentifikasi arah jangka panjang.
3. Periode Moving Average Terbaik untuk Swing Trader
Swing trader memiliki pendekatan berbeda dan biasanya mereka melakukan trading pada kerangka waktu yang tinggi dan menahan perdagangan dalam waktu yang lama. Karena itu, swing trader direkomendasikan untuk memilih SMA dan menggunakan moving average dengan yang lebih tinggi demi menghindari noise dan sinyal prematur.
Langkah 3: Terapkan Penggunaan Moving Avarage Lewat 3 Contoh
Setelah kamu mengetahui perbedaan antara moving average dan bagaimana memilih pengaturan periode yang tepat, kita bisa tahu ada 3 cara penggunaan moving average yang memungkinkan kamu menemukan perdagangan, trend naik dan cara keluar dari perdagangan dengan cara yang tepat.
1. Arah dan Filter Tren
Market Wizard Marty Schwartz adalah salah satu trader paling sukses yang pernah ada dan dia merupakan salah satu pendukung penggunaan moving average untuk mengidentifikasi pergerakan arah tren.
Marty Schwartz menggunakan EMA cepat untuk tetap berada di sisi kanan pasar dan melakukan filter pasar ke arah yang salah. Tips ini saja sudah bisa membantu kamu membuat langkah besar dalam trading saat kamu baru memulai trading dengan tren yang bergerak ke arah yang benar.
2. Penempatan Support dan Resistance
Hal kedua yang bisa kamu lakukan dengan menggunakan moving average adalah support dan resistance trading juga stop placement. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, moving average yang populer biasanya berfungsi dengan baik sebagai level support dan resistance.
Perlu diingat bahwa moving average tidak berfungsi di ranging market. Ketika harga bergeral bolak-balik dari level support ke resistance, moving average biasanya berada di suatu tempat di tengah kisaran itu.
3. Bollinger Bands
Bollinger bands adalah indikator teknis yang dibuat berdasarkan moving average. Ini sangat berguna jika kamu berada di ranging market. Selama trend, Bollinger bands bisa membantu kamu tetap berada dalam perdagangan. Jadi ketika moving average kehilangan validitasnya selama waktu rentang, Bollinger bands masih memungkinkan kamu menganalisis harga secara efektif. Untuk bisa menggunakannya, kamu bisa membaca literasi yang lebih lengkap terkait Bollinger bands.
Itulah 3 cara menggunakan moving average yang bisa membantu kamu dalam trading. Siap mempraktikkannya sekarang?