Selain menetapkan tujuan, langkah penting lainnya sebelum memulai investasi adalah dengan mengetahui kamu termasuk tipe investor yang mana. Pengetahuan ini akan membantumu memilih jenis investasi seperti apa sesuai dengan kemampuanmu menoleransi risiko investasi.
Meski terdiri dari beberapa tipe, hal ini tidak berarti bahwa suatu tipe merupakan tipe yang terbaik di antara lainnya. Pengelompokan ini hanyalah sebagai panduan untuk memilih strategi berinvestasi yang tepat sesuai karakter masing-masing individu.
Melihat betapa dinamisnya dunia investasi, kamu pun tak perlu memaksakan diri untuk menjadi tipe lainnya yang sesungguhnya sama sekali bukanlah karaktermu. Pasalnya, hal tersebut justru dapat membebani di kemudian hari terutama ketika menemukan hal-hal yang tidak sesuai dalam perjalanan berinvestasi.
Mengenal 3 Macam Tipe Investor dalam Investasi
Ada tiga kategori profil investor: konservatif, moderat, dan agresif. Untuk lebih mengetahui lebih lanjut tentang ketiganya, simak penjelasan berikut.
1. Investor Konservatif
Investor yang mempunyai profil risiko konservatif adalah investor yang selalu mengupayakan uangnya terus tumbuh meski nilainya tidak terlalu besar—setidaknya tetap di atas inflasi tahunan. Dalam kata lain, mereka tidak ingin mengambil risiko investasi yang terlalu besar.
Instrumen investasi yang cocok antara lain deposito berjangka dan reksa dana pasar uang (RDPU). Keduanya sama-sama mempunyai risiko rendah, tetapi memberi keuntungan yang stabil.
Deposito sendiri mempunyai bunga yang lebih rendah dibandingkan obligasi (surat utang, baik oleh pemerintah maupun perusahaan). Besarnya bunga deposito akan mengikuti besaran suku bunga acuan yang diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia secara berkala.
Namun, jika ingin kinerja yang yang lebih baik, produk reksa dana pasar uang bisa jadi solusinya. Bunga yang dihasilkan lebih tinggi, tetapi keuntungannya tidak bisa dipastikan karena keuntungan tersebut merupakan imbal hasil. Adapun komposisi investasi investor konservatif pembagian dana RDPU umumnya 20% di pasar modal dan 80% di deposito.
Walau begitu, risikonya tetap sangat kecil dan mempunyai beberapa keunggulan lain dibandingkan deposito berjangka, seperti:
- bebas pajak (keuntungan deposito terkena pajak 20%),
- dapat dicairkan kapan saja (deposito baru dapat dicairkan sesuai jangka waktu yang ditentukan), dan
- bebas penalti (jika kamu terpaksa mencairkan deposito sebelum jangka waktu, maka akan dikenai penalti).
2. Investor Moderat
Investor yang mempunyai profil risiko moderat adalah investor yang mengincar keuntungan relatif tinggi, tetapi tetap meminimalkan risiko yang ada. Dalam kata lain, kategori investor ini cenderung lebih berani dibandingkan kategori konservatif.
Dalam menempatkan dana investasinya, investor moderat biasanya akan mencampur dengan proporsi yang nyaris lebih berimbang antara produk berisiko tinggi dan rendahnya. Selain memilih saham untuk tujuan investasi, mereka juga membeli obligasi maupun reksa dana campuran.
Secara umum, komposisi investasi tipe moderat adalah sebesar 60% di pasar modal, sedangkan 40% di deposito saham. Dengan begitu, mereka mempunyai potensi keuntungan lebih besar di saham, tetapi tetap dengan menjaga pendapatan tetapnya dari obligasi.
3. Investor Agresif
Investor yang mempunyai profil risiko tinggi adalah investor yang mengincar keuntungan setinggi mungkin dan berani mengambil risiko keuntungan yang lebih tinggi pula (high risk, high return).
Instrumen investasi yang digunakan untuk keperluan investasi agresif ini adalah saham maupun reksa dana saham. Namun, perlu diingat, saham sendiri merupakan produk yang sangat volatile sehingga perlu banyak pertimbangan matang untuk menempatkan dana di produk ini.
Kendati begitu, tidak sepenuhnya investor agresif menempatkan seluruh dana investasinya pada saham. Sebagian kecil dana tersebut juga ditempatkan pada instrumen dengan risiko lebih rendah seperti deposito (80% pasar modal, 20% deposito). Hal ini dilakukan untuk antisipasi apabila terjadi gejolak yang sangat fluktuatif di pasar saham.
9 Pertanyaan untuk Mengetahui Tipe Investor
Untuk mengetahui kamu termasuk tipe investor yang mana, ada berbagai parameter yang dilakukan. Umumnya, Manajer Investasi juga pasti akan memberimu beberapa pertanyaan untuk mengetahui profilmu terhadap investasi.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sebenarnya tidak terbatas pada toleransimu terhadap risiko investasi (atas gejolak pasar modal yang sangat mungkin dan bahkan selalu terjadi). Mereka juga perlu mengetahui jangka waktu investasi yang kamu harapkan serta pengetahuanmu terhadap investasi.
Pada akhirnya, pembagian kategori investor ini dimaksudkan untuk membantumu menyiapkan dan mencapai tujuan investasi yang diharapkan. Maka dari itu, jawablah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sejujur mungkin untuk meminimalkan berbagai risiko tak menyenangkan di masa mendatang.
Adapun beberapa pertanyaan mendasar yang akan ditanyakan untuk mengetahui tipe investor antara lain sebagai berikut. Setiap jawaban mempunyai skor masing-masing yang nantinya dapat kamu jumlahkan untuk mengetahui hasil profiling.
- Apa yang ingin kamu capai saat berinvestasi?
- Investasi yang nilainya tidak fluktuatif. (1)
- Mempertahankan nilai investasi dengan pendapatan tetap untuk hidup. (2)
- Menjaga pendapatan tetap dengan tambahan pertumbuhan kapital. (3)
- Saya tidak peduli dengan pendapatan, hanya ingin memaksimalkan pertumbuhan investasi. (4)
- Berapa lama kamu siap untuk menahan investasi tersebut (untuk dicairkan)?
- Dua tahun atau kurang. (1)
- Tiga sampai lima tahun. (2)
- Enam hingga sepuluh tahun. (3)
- Lebih dari sepuluh tahun. (4)
- Bagaimana reaksimu jika investasimu turun 15 selama periode satu tahun?
- Tolong! Saya akan mengambil seluruh uang dan meletakkannya di deposito bank. (1)
- Saya akan mengambil sebagian uang dan memindahkannya ke strategi investasi yang lebih aman. (2)
- Tunggu sampai dapat memulihkan kerugian tersebut, lalu mempertimbangkan investasi lainnya. (3)
- Tetap berpegang pada pilihan dan mengikuti strategi yang direkomendasikan. (4)
- Wow! Ini artinya kesempatan untuk menginvestasikan lebih banyak uang dalam investasi yang sama dengan harga 15% lebih murah! (5)
- Bagaimana tingkat kesediaanmu untuk mengambil risiko kerugian dalam jangka pendek demi mencapai pengembalian yang lebih besar dalam jangka panjang?
- Rendah. (1)
- Tidak yakin. (2)
- Moderat. (3)
- Tinggi. (4)
- Pilih respon yang kamu rasa paling tepat untuk pernyataan berikut: Aku bersedia untuk mengalami pasang surut pasar untuk potensi pengembalian yang lebih besar.
- Sangat tidak setuju. (1)
- Tidak setuju. (2)
- Abstain. (3)
- Setuju. (4)
- Sangat tidak setuju. (5)
- Pilih respon yang kamu rasa paling tepat untuk pernyataan berikut: Perhatian utama saya adalah keamanan; menjaga uang tetap aman lebih penting dibandingkan memperoleh keuntungan tinggi.
- Sangat tidak setuju. (5)
- Tidak setuju. (4)
- Abstain. (3)
- Setuju. (2)
- Sangat setuju. (1)
- Menurutmu, seberapa berpengalamankah kamu dalam berinvestasi?
- Tidak berpengalaman—investasi adalah pengalaman baru buatku. (1)
- Agak tidak berpengalaman—investasi adalah hal yang cukup baru buatku. (2)
- Agak berpengalaman—aku cukup mengetahui beberapa hal soal investasi. (3)
- Berpengalaman—aku tahu faktor-faktor yang menyebabkan pasang surut investasi. (4)
- Sangat berpengalaman—aku melakukan sendiri pengalaman ekstensif dan mempunyai pengalaman sangat baik tentang faktor apa saja yang memengaruhi performansi investasi. (5)
- Seberapa aman kondisi pendapatan masa depanmu saat ini (dari gaji, pensiun, tabungan, dan investasi lainnya)?
- Tidak aman. (1)
- Agak aman. (2)
- Cukup aman. (3)
- Sangat aman. (4)
- Bagaimana kamu mendeskripsikan kondisi keuanganmu saat ini?
- Benar-benar bebas utang. (5)
- Bebas hipotek, tetapi ada beberapa kewajiban lain (misal: utang katu kredit , biaya pendidikan, dan lain-lain).
- Ada hipotek yang masuk akal, tetapi tanpa utang lain. (3)
- Hipotek dan beberapa kewajiban. (2)
- Banyak utang (hingga terlilit utang pinjol). (3)
Berdasarkan skor dari jawaban tersebut, berikut hasilnya.
- 9-19 : Konservatif
- 20-30 : Moderat
- 31-41 : Agresif
Nah, berdasarkan profiling test ini, kamu termasuk tipe investor yang mana, nih?